Penerbit Prodigy, jawara di kualitas!
0 items in your shopping cart

No products in the cart.

Kumpulan Puisi Parade Hari Ibu Yang Menyentuh Hati

Ibu adalah wanita yang luar biasa dalam hidup kita. Tidak ada yang bisa kita berikan di dunia ini untuk mengganti semua pengorbanan yang telah ibu lakukan.

Puisi adalah salah satu cara mengekspresikan rasa cinta kita kepada ibu. Sebab, puisi dapat menggunakan kata-kata puitis untuk menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada ibunda tercinta. Berikut ini adalah kumpulan puisi tentang ibu yang bisa menjadi sumber inspirasi.

WANITA SEDERHANAKU
Oleh Andy Syahputra

Wanita sederhana ku…
Tak pernah mau terlihat istimewa.
Berhati mulia.
Selalu menyembunyikan air mata,
Disaat dunia mencobamu..
Engkau tak pernah mau mengalah
Berjuang tanpa mengenal lelah,
Agar anakmu selalu tersenyum bahagia,
Wanita sederhana ku…
Yang kasih sayangmu begitu sempurna,
Tak pernah sirna,
Melekat erat,
Sangat kuat,
Dihatimu yang begitu hebat


Wanita sederhana ku…
Engkau yang kupangil ibu,
Tak pernah mampu kubalas jasamu,
Sedih ku adalah lukamu,
Sakit ku adalah tangismu,
Dan senyum ku adalah kebahagiaanmu,
Begitulah cinta kasih mu untuk aku anak
mu..


Wanita sederhanaku,
Senyummu selalu memperlihatkan surgaku,
Tangismu, adalah luka yang membuat hatiku terluka,
Wanita sederhana ku..
Engkau adalah ibu terbaik untuk hidup ku,
Perjuanganmu selalu tersimpan rapi dihati ku..
Bagiku tak pernah ada hari ibu,
Karena setiap hari kasih sayang ku tak pernah berhenti untuk mu ibuku..

Medan, 22 Desember 2023

BIDADARI HEBATKU
Oleh Andy Syahputra

Ayah bidadari hebat mu,
sangat terlihat lelah sekarang,
dengan wajah yang mulai menua,
tapi raut wajah_Nya masih terlihat cantik,
walaupun dibaluti dengan pakaian kusam,
tetap terlihat anggun ayah..
Ayah setelah kepergian mu,
bidadari yang dulunya menjadi bagaian tulang rusukmu,
sekarang menjadi tulang punggung bagi kami,
berjuang dengan begitu keras,
hanya ingin melihat kami tersenyum dan tidak kelaparan..


Ayah bidadari hebat mu,
terlihat begitu sangat berbeda sekarang,
senyuman yang dulu selalu terangkai dibibir indah_Nya,
kini telah hilang, sirna bagai ditelan bumi,
setelah kepergianmu ayah..
Ayah,
kenapa engkau tinggalkan ibu begitu cepat?
hati ini terasa sangat sesak,
ketika melihat ibu didesak,
oleh takdir yang memaksa ibu,
memikul semua beban berat..
Ibu semoga lelah mu akan menjadi Lillah..
Ya Allah haramkan lah api neraka mu menyentuh tubuh ibu dan ayahku..
Aamiin Allahhumma Aamiin

Medan, 22 Desember 2023

IBU SURGAKU
Oleh Ani Supriyatni

Di gigil pagi ibu selalu menyajikan embun
Memasak nasi dengan beraneka rupa menu sederhana
Aroma menguar seharum napas di balik parasnya yang anggun
Diolah oleh jemarinya yang lembut berbumbu cinta tulus pun doa
Siang memeluk matahari
Malam pun berkilau cahaya tanpa redup mengitari


Menimang waktu yang dititipkan Sang Ilahi
Menjalani amanah mengasuh sang buah hati
Meski netra beningmu meneteskan air mata
Dibendungnya dengan pintu tabah dalam jiwa
Mengumpulkan awan agar tak menjadi hujan
Untuk tetap menjadi pelangi keluarga penuh keharmonisan
Ibu, engkaulah jalan meniti surga
Sosok wanita hebat begitu mulia
Di usia senjamu terus mengalir kasih abadi
Sejernih telaga yang tiada surut menggenangi
Maafkan belum bisa membalas kebaikan
Sebab kutahu segunung permata tak akan tergantikan
Semoga Allah memberi bahagia nan berlimpah
Hingga menggapai janah

Banyumas, 29 Desember 2023

SELAMAT HARI IBU
Oleh Ardhan Wibowo

Ibu, begitu besar pengorbananmu
Engkaulah yang pertama yang kupanggil Ibu
Jasa-jasa Ibu begitu berjasa tak ada duanya
Tak pernah kulewatkan kasih saying Ibu untuk selamanya
Ibu oh Ibu
Engkaulah malaikat pelindung untuk anak-anakmu
Tak mungkin aku banding-bandingkan dengan ibu yang lain
Karena hanya Ibu yang punya ketulusan dan kasih saying sempurna
Ibu Ibu Ibu


Engkaulah yang paling hebat
Engkaulah yang terkuat melebihi super hero dunia
Namamu Ibu selalu bercahaya dalam jiwaku
Ibu oh Ibu
Engkaulah segalanya
Yang tidak bisa aku sumbangkan kepada orang lain
Karena Ibu yang melahirkan aku
Aku menjadi kuat
Aku menjadi penyabar

22 Desember 2023

PEREMPUAN TERHEBATKU
Oleh Awal Maryani

Jauh disana kini kau berada
Terpisah pulau juga Kota-kota
Namun, rinduku tetap selalu sama
Rindu denganmu Ibu
Jarak memisahkan bukan penghalang
Rindu kita tiada yang melarang
Suaramu selalu sebagai penenang
Ibu..


Tak peduli hujan turun panas menyengat
Engkau terus saja berjuang
Terjatuh terseok-seok langkahmu tiada peduli
Tekadmu agar anakmu makan hari ini..
Terguling di lembah basah
Melawan arus kali
Bagimu hal biasa
Bagiku luar biasa
Sungguh Ibu aku tak mampu sepertimu..
Maafkan aku Ibu
Masih saja diriku berkeluh kesah
Dengan duniaku yang tidak ada bandingannya dengan keras hidupmu
Tanpa malu aku terus saja mengeluh
Sedangkan dirimu sedari dulu penuh peluh
Maafkan aku Ibu


Kini aku meninggalkanmu
Jauh pergi ke tanah rantau
Mengubah nasib diri
Kewajiban dan haknya alasan pasti
Aku harus mengikuti
Wanita terhebatku..
Engkaulah satu-satunya..
Semoga Yang Maha kuasa selalu menjaga
Semoga kelak mendapatkan surga-Nya

Inhil, Riau, 24 Desember 2023

DOA IBU
Oleh Bait El

Ia memanggil nama penciptanya dari rongga mata pohon bidara
Bibirnya tak henti ketika lutut menenun sujud di sepertiga poros berharga dengan tenang manis bertanya
Menggapai dada dan membuka kancing doa dengan telapak perasaan yang begitu syahdu berkencan dengan puisi paling Amin dalam genangan amsal
Kerudung hitam dengan pipi yang tersepuh catatan waktu yang lumpuh memisahkan tatapan agar mencuri sore untuk sepotong restu ia bungkus sengit
Teriakan sukacita dan air mata licik setelah ribuan mil kelupaan dari sepi paling keramat ke dialog bulan
Usai lonceng di kuil itu berdenting pedih

Bandung, 24 Desember 2023

SANG PELITA
Calon Umma

Kau adalah sang pelita
Pelipur setiap kali aku terluka
Ibu, kau adalah rahasia hidupku
Kau adalah cinta pertama yang sesungguhnya dalam hidupku
Cintamu tak pernah palsu
Kasih sayangmu tulus padaku
Maafmu selalu hadir saat kau terluka karenaku
Ibu kaulah harapan indah yang ingin ku tinggikan derajatmu
Kau adalah Surgaku
Kau adalah hidupku
Ibu, mulia jasamu tiada batas
Hangat pelukmu tak akan pernah gentas

Lampung, 23 Desember 2023

PENGHIDUPAN
Oleh Cinta Wiyah

Dalam lempengan lembar bumi fana ini ;hanya titah yang kuasa semua kan berjalan ,Sosok mungil dalam dekapan
Penuh kasih dengan asupan ASI Sungguh hanya pada sosokmu lah
Ibu semua kan terpenuhi ,tentu dengan restu nya yang diatas langit
Tanpa tetesan Air penghidupan untuk
Simungil dalam buaian tak kan sempurna menjelma ,walau dalam
Kelelahan,rasa kantuk lagi haus dan dahaga rasakan sendiri dalam sunyinya malam
Baru terlelap dalam buaian malam yang suntuk si mungil pun mengusiknya kemudian pun terbangun
Senyuman dan cibiran mengetuk bibir
Indah nya agar tiada jeritan dan tangisan nya
Sampai menjadi Remaja pun tetap tak diabaikan bahkan semakin besar
butuh perhatian
Semua kan lewati dengan sabar ,ikhlas,dan tegar tiada mengharap hanya kabaikan semata
Untuk Buah hati tercinta

22 Desember 2023

NASIHAT IBU
Oleh Diana

Ibu, kau memang telah tiada
Tapi segala kenangan tentangmu
Masih terpatri kuat di benakku
Ketika aku mengadu kepadamu
Perihal orang-orang yang mengejekku
Kau dengarkan keluh kesahku
Aku berharap kau akan membelaku
Lantas memarahi orang-orang itu
Tapi aku salah, kau tidak melakukannya
Kau malah memberiku satu nasihat
Untuk tidak terlalu mengindahkannya
Karena ujian masa depan akan jauh lebih berat
Aku harus menjadi orang yang kuat
Agar kelak tak mudah runtuh
Oleh ujian yang berat

Martapura, 23 Desember 2023

SEPERTI MALAM-MALAM TERDAHULU
Oleh Dian Chandra

eperti malam-malam terdahulu, kau–ibu– dan aku
kita mengulang dongeng-dongeng Hans Christian Andersen
& aku yang masih saja kecil di matamu
bersama kita kekalkan kelahiranku
melalui doa & pintamu yang tak henti-henti
: jauh melebihi doaku kepadamu–ibu–
seperti malam-malam terdahulu,
aku mengadu melulu
–dulu padamu, kini padaNya–
ibu, seperti malam-malam terdahulu
: tak ada bintang jatuh di rumahmu
yang tersisa hanyalah doa-doa
yang mengekal di tiap-tiap sudut dipanmu

Toboali, 29 Desember 2023

TERIMAKASIH, OH IBUKU
Oleh Dewi Openi

Ibu, seluruh waktumu untukku
Tak da kata lelah, menjumpai hak hak semua anak anakmu berusaha adil
Ombak, riak kasih sayang menyuguhkan nada keharmonisan sejati
Ibu, kulihat kau menangis
Bila ada hak anak yang tak terpenuhi
Lantaran tulus cintamu tak akan punah di belaian waktu ke waktu
Karena ruh anakmu adalah satu tarikan napasmu terdalam
Ibu, pengorbananmu laksana sinar rembulan dan terbitnya matahari
Jiwa perjuanganmu tak gentar bak pahlawan
Berkorban nyawa demi anak anakmu
Ibu……hik hik hik…..
Sujudku di kakimu
Pelana sajadah doaku berlabuh
Merenda sajak terbaik
Berbisik pasrah
Tuhan…..
Ampuni ibuku
Dari atas langit
Dari bawah bumi
Ibu….

Depok, 29 Desember 2023

GARIS KERIPUT DI WAJAH IBU
Oleh Emi Najmi

Ibu, dalam hening
Wajahmu terlintas
Pada netra yang kini mulai merabun
Tapi tak meninggalkan keteduhan
Ibu, helaian rambutmu kini tak lagi menghitam
Tergantikan warna putih menutupi mahkota indahmu dulu
Namun, engkau masih mampu menyimpan nama anakmu dalam ingatan.
Ibu, urat-urat telah menyembul
Terpampang jelas pada kulit yang telah mengkerut termakan usia
Namun, engkau masih mampu membelai rambut anakmu meski terkadang gemetar
Ibu, waktu begitu cepat
Usiamu kini telah senja
Garis keriput muncul di wajahmu
Namun, baktiku sebagai anakmu
Masih belum mampu membalas jasamu

Jakarta, 23 Desember 2023

KUALI EMAK (2)
Oleh Emi Najmi

Emak, bising suara gesekan tercipta pada spatula yang kau mainkan.
Menciptakan pola irama ostinato menggugah selera
Cacing di perutku menari-nari
Emak, aroma dari racikan menu masakan yang kau masak menggelitik hidungku
Seakan gatal tanganku untuk mencicipi apa yang kau masak hari ini.
Namun, emak memukul tanganku pelan
Dan berkata “nanti dulu”
Emak, kualimu penuh beragam jenis sayuran
Wortel, buncis, kacang panjang, serta brokoli.
Aku merengut, berkata bahwa aku tak suka sayur.
Tetapi emak melotot seraya berkata “harus, biar sehat.”
Emak, bulir keringat mengucur dari pelipis turun ke leher yang kini mulai menggelambir
Tak lagi jenjang seperti muda dahulu
Sesekali terbatuk menghirup asap masakan yang kau masak.
Namun, tanganmu masih lihai bermain peralatan dapur seolah itu adalah pertunjukan sulap
Emak, ku lihat senyum melegakan dari bibirmu
Tatkala engkau telah selesai.
Kau memandangku lembut,
Bulir keringat masih mengucur, engkau mengelapnya pelan.
Aku berlari memelukmu
Emak, kaulah wanita terhebat.

Jakarta, 23 Desember 2023

IBU DAN SAJADAH USANG (3)
Oleh Emi Najmi

Detak jarum jam berotasi dalam senyap
Bunyi tik seakan meramaikan malam yang terlalu sunyi.
Pukul tiga dini hari.
Bayi mungil masih terbuai dalam mimpi
Sesekali mengusik ketenangan dalam igaunya
Sebuah sajadah usang digelar
Lirih bibir itu merapalkan doa-doa
Dari sekian banyaknya doa,
Nama sang buah hati telah lebih utama disebutkan
Merayu pada Sang Pencipta
Tulus mengalir bak aliran sungai jernih tak tercemar
“Berikan kebahagiaan pada putra-putriku.”

Jakarta, 25 Desember 2023

TAK ADA LAGI KAUBILANG
Oleh Evin Lasmono

Kubilang “Tanganmu kasar dan menyakiti kulitku.”, tapi kaubilang “Ini bahasa cinta berupa sentuhan.”
Kubilang “Mulutmu jahat dan menyakiti hatiku.”, tapi kaubilang “Ini bahasa cinta berupa suara.”
Kubilang “Matamu bengis dan menyakiti mataku.”, tapi kaubilang “Ini bahasa cinta berupa tatapan.”
Kubilang “Aku marah dan membencimu.”, tapi kaubilang “Aku tak marah dan selalu mencintaimu.”
Aku hanya diam dan kau pun tersenyum.
Untuk terakhir kalinya kubilang “Jangan pergi, Bu.”, tapi kau tak lagi mampu mengucap apa pun untuk kudengar.

Lamongan, 29 Desember 2023

IBU DAN RATAPAN SENJA SUNYI
Oleh Firman Fadilah

Engkau seperti ratapan senja sunyi
Yang menerangi jalanku, sementara diriku hanya pemanggul rindu yang tak mampu membalas jasamu
Jika ada sinar yang lebih hangat, itu berarti sinar yang terbit dari pelukanmu
Jika ada telaga yang lebih bening, itu berarti telaga yang meneteskan air mata dari pipimu
Apabila aku menangis dan gemetar, sesungguhnya hanya usap tanganmu yang kuinginkan
Tangan yang kemudian memberiku banyak kenangan; aroma asap tungku dan setetes air susu sebelum akhirnya aku berkelana
Untuk menambatkan kasih sayang yang telah engkau tanamkan
Sejauh apa pun aku mengembara, pada pintumu aku mengetuk
Atap rumah kita yang sering bocor, listrik yang sering padam, dan sisa nasi sore hari adalah seribu kali lebih baik dari keriangan kota-kota dan tingginya impian
Aku tak perlu kemewahan dunia,
Cukup dengan cintamu yang terus menyelimuti aku
Pelukan hangat dan doa-doa yang tak luput engkau kirimkan meski tanpa kuminta

Lampung, 23 Desember 2023

JASA IBU (2)
Oleh Firman Fadilah

Dalam sapaan embun pagi yang lembut
Terukir jasa Ibu, tak terbatas waktu
Seperti pelangi yang memeluk langit
Parasmu memesona dalam setiap langkah
Kau ceritakan dongeng-dongeng tua
Mengusir ketakutan dengan peluk hangat
Di setiap helaan napasmu terselip doa-doa
Agar aku menjadi manusia seutuhnya
Di setiap suap nasi yang tersaji
Tersemat aroma kasih dan cinta suci
Jasa Ibu menghidupkan dapur hati
Menjadi sang koki saat duniaku hanya hampa terisi
Ibu adalah guru pertama dalam buku kehidupan
Mengajarkan arti sabar dan pengorbanan
Membingkai akhlak dengan penuh kemuliaan
Menyulam angan dalam benang harapan
Ibu, pemilik senyuman yang tak pernah pudar
Walau lelah raga menanggung beban, senyum tetap terukir
Kasih yang tak terhingga, cinta yang tak terucapkan
Tersimpan dalam rindu yang tak pernah sirna

Lampung, 23 Desember 2023

SANG PERANTARA NAPAS
Oleh Gantilaning Ati

Walau apa dan bagaimana
Tetaplah hanya engkau satu
Yang tertakdir menjadi siapa
Sang perantara nafas kehidupanku
Tanpa aliran darahmu di tubuhku
Takkan pernah bisa ku nikmati indah dan megahnya dunia
Tanpa nafas dan kasih sayangmu
Takkan pernah bisa ku maknai hakikat rasa cinta
Duhai ibu, aku berharap satu
Masih punya banyak waktu
Serta kesempatan untuk selalu
Memuliakan dan membahagiakanmu
Menikmati senyum manismu
Saat menatap apa adanya aku
Adalah satu hal yang selalu ku rindu
Mom, I Love you full

Yogyakarta, 22 Desember 2023

IBU DAN KERINDUANNYA
Oleh Lina Rahmawati

Ibu adalah malaikat tanpa sayap
Tulus kasih sayangnya tiada hirap
Mengalirkan ketenangan dalam hangatnya dekap
Tak letih memanjatkan doa tuk terwujudnya segenggam harap
Pemilik hati seluas samudra
Pemintal ketegaran sepanjang masa
Mengunci kesedihan di balik renyahnya tawa
Kebahagiaan keluarga prioritasnya yang utama
Puisi-puisi cinta tak cukup membalas pengorbanannya
Kado-kado terindah tak sebanding ASI dan air mata lelahnya
Baginya, tiada yang lebih berarti
Selain kesejahteraan keluarga yang dikasihi
Namun, waktu terkadang mengkhianati
Ibu tertawan di belantara sunyi
Bersenandung rindu tentang buah hati
Yang lama pergi tuk menyongsong esok hari

Mojokerto, 23 Desember 2023

RATU TAK BERMAHKOTA
Oleh Loucy Tjin Hauw

Ibu…
Perhatianmu tanpa telat
Kasih sayangmu kian pekat
Doamu untukku selalu tersemat
Berharap aku selamat dunia akhirat
Gurat bahagia jelas terlihat
Cintamu memang sepanjang hayat
Tak pernah berkurang ataupun berkarat
Dengan ridhomu aku dapatkan rahmat
Ibu…
Seiring waktu kau kian renta
Kini saatnya aku yang menjaga
Tak mungkin aku bisa membalas jasa
Maka biarlah aku berjuang tuk buatmu bahagia
Cahaya kasihmu tulus tiada duanya
Engkaulah ratu tak bermahkota
Namun ku yakin bertelapak kaki surga
Karena ridho Allah, tergantung ridhonya

Pasuruan, 29 Desember 2023

EMAK
Oleh Magfiroh

Mak…
Masih namamu tersebut oleh lisanku
Hingga detik ini masih namamu yang tersirat di hati
Seperti tak kan terganti dan tak kan pernah terganti
Karena aku pun tak kan sanggup untuk mengganti
Mak…
Sejak kepergianmu aku menanggung rindu sendirian
Menjadi pesakitan yang tak lagi menghirau nyawa di badan
Rindu padamu benar-benar menyakitkan
Mak…
Sejuta maaf tak dapat lagi ku pinta
Sama mustahil seperti minta waktu terulang
Ingin berada di saat masih dirimu ada
Emak…

Inhil, Riau, 23 Desember 2023

KASIH IBU
Oleh Magfiroh

Kanak-kanak itu berlari, kaki kecilnya seakan tak mengenal lelah, mulut mungil itupun tak mengerti letih, mencari dan memanggil, satu nama yang terpatri dihatinya, seperti sudah terpahat indah didalam sana, sehingga perlakuan dan perkataan seperti apapun tak dapat mengubah indahnya.
Kanak-kanak itu berhenti berlari, dengan binar mata bak mentari pagi, bibir mungil terangkat dua sisi, mengulur sesuatu yang baginya berarti, berharap puji lalu berakhir dekapan penuh kasih.
Kanak-kanak itu adalah aku. Sepulang sekolah membawa hasil belajar. Dengan nilai yang tak sempurna, ibu tetap menganggapku sempurna. Dengan cinta kasih, ibu mewujudkan mimpi-mimpi kecilku.
Ibu, ijinkan aku melakukan hal yang sama, di hari tuamu nanti.

Inhil, Riau, 25 Desember 2023

IBU DAN HUJAN
Oleh Magfiroh

Bu, disini hujan seharian
Darilah pagi hingga ke petang
Bahkan purnama tak nampak dibuatnya
Malam ini malam lima belas bulan
Dan, hujan tetap dengan derasnya
Bu, biasa tanganmu tak berhenti berkreasi
Menjadi koki untuk kami yang muram karena terpaksa berdiam
Dalam ruang sempit tapi penuh kehangatan
Hujan ini berkah untukmu
Menjadikan kita berkumpul menghitung tetes air turun
Bu, kini aku juga seorang ibu
Disini hujan seharian
Semalaman
Aku pun tak berhenti jadi koki dadakan
Meracik makanan dengan kasih dan cinta
Mereka, keluarga kecilku bersuka cita
Aku tetap tersenyum di muka
Tapi, hatiku gulana mengenangkan dikau
Ibu, aku membangun keluarga baru tapi meninggalkan keluargamu, dimana ada aku
Ibu, aku rindu menjadi gadis kecilmu

Inhil, Riau, 27 Desember 2023

PENGORBANAN IBU
Oleh Mirai Kagi

Ibu, akan tetap melindungi segenap jiwa. Tak pedulikan rasa sakit raga. Tubuhnya menguatkan, dan memberi kasih sayang serupa penghidupan. Agar buah hati bisa melanjutkan usia, dengan ketegaran luar biasa.
Ibu, pahlawan tanpa harapan kembali kasih. Berjuang melewati gunung terjal . Menapaki kerikil panas kehidupan. Melewati cerita tiap cerita rumit, demi menyenangi si buah hati.
Kasih sayangnya takkan pernah mati. Segala pengorbanan akan dilakukan, bila itu untuk kebaikan sang jantung hati. Ibu, tetap mau bertahan dan berjuang hidup, bersama-sama dengan darah dagingnya.
Pedih hati Ibu, ia biarkan hingga perlahan mati sendiri. Lelah batinnya akan berlalu terlewati begitu saja. Bagi Ibu, anak adalah yang paling terpenting. Sebab anak adalah bagian dari jiwanya. Belahan jiwa Ibu, untuk selama-lamanya.

Dipasena, 27 Desember 2023

SANG MATA SUTRA
Oleh Mutik Urrohmah

Roda sang waktu ‘kian memutar tak terarah
Memoar kisah kasih paling indah bersejarah
Tentang adanya wanita hebat bermata sutra
Arak-arakan doa membanjiri semesta
Setabah hatimu mengajariku arti bahasa
Merentangkan jemari agar mampu membaca
Maka, lebih dari itu nilaimu di hadapan Tuhan
Kuntuman pahala pun mengalir saban perjalanan
Adalah hari mana kala namamu kembali dikenang
Berjuang menyibak hari-hari yang panjang
Semoga tetap kuat mengemban amanah Tuhan
Pada surga di kakimu yang menjadi acuan
Tetaplah menjadi tangan yang terus membelai
Menjadi punggung untuk bersandar bukan melambai
Demi apa pun yang memenuhi beranda semesta
Aku mencintaimu sampai akhir tak terhingga

Pasuruan, 29 Desember 2023

RUMAH TERBAIKKU ADALAH IBUKU
Oleh Nazura Bilqis Rivana

ibuku….
Ialah wanita yang tangguh nan penuh kasih
Ialah wanita yang selalu ku rindu dalam gemerlap nya malam
Ialah sosok yang membuat duniaku Harsa
Oh ibu…
Tanpamu duniaku terasa hampa
Tanpa senyummu duniaku hanya sebatas akara
Tanpa kasih sayangmu aku tidak akan paham betapa besar pengorbanan mu
Wahai ibuku…
Engkaulah tempat terbaik ku untuk bercerita
Engkaulah tempat ku untuk bersandar
Engkaulah tempat ternyaman ku untuk berpulang
Engkau bagaikan perahu yang menuntun ku untuk kebaikan
Ibu
Kau adalah surgaku
Kau bagaikan bidadari yang di kagumi keindahan nya
Kau anugrah terindah Tiada Tara
Terimakasih ibu..

Madiun, 22 Desember 2023

SOSOK IBU TERCINTA
Oleh Nina Ranika

Sang fajar baru saja beranjak dari peraduan
Disambut dengan suara kokok ayam jantan bersahut-sahutan
Engkau terjaga dari lelap tidurmu
Seolah berpacu dengan waktu untuk menunaikan kewajibanmu
Arumi semerbak masakan lezat yang tersaji
Berpadu dengan kenikmatan bumbu-bumbu cinta
Dilahap bersama sembari bercengkerama berbagi cerita
Pemicu semangat mengawali hari-hari yang harus dilalui
Ibu,
Wanita dengan ketulusan yang tak tertandingi
Kemana pun kelak kita pergi melanjutkan kehidupan sendiri
Kehadirannya akan selalu kita rindu
Ibu,
Belaian lembut tanganmu memberiku arti kelembutan
Petuah yang kauajar menyelamatkanku dari duniawi yang menyesatkan
Surgaku di bawah telapak kakimu

Medan, 29 Desember 2023

IBU
Oleh Riani

Ibu sosok yang luar biasa
Mengandungku selama 9 bulan dan melahirkanku
Ibu adalah madrasah pertamaku dari mulai didalam kandungan hingga sekarang
Tiada luput dzikir yang dilantunkan setiap hari
Demi kesuksesan anak-anaknya dan demi keselamatan anak-anaknya
Perjuangan ibu tak terlupakan
Jasa ibu tak ternilai harganya
Do’a ibu penolong anak-anaknya
Senyuman ibu adalah berlian bagi anak-anaknya mencapai kesuksesan
Syurga yang dinantikan anak-anaknya adalah Ridha seorang ibu untuk anak-anaknya
Terimakasih ibu, engkau segalanya untuk kami
We love mother

Lampung Selatan, 22 Desember 2023

TANGAN KASAR IBU
Oleh Siti Fatimah

Ibu, kau adalah sahabat bagiku. Tempatku mengadu tentang dunia. Ya, dunia yang teramat kejam akan takdirku. Akan tetapi, tangan kasarmu selalu siap menguatkan pundakku.
Ibu, anakmu rindu. Rindu suaramu, rindu belaianmu, dan rindu rasa masakan sederhanamu. Aku rindu semuanya itu, Bu. Seandainya kita bisa bertemu, maka aku akan langsung memeluk dirimu.
Ibu, aku ingin mengeluh di dalam pelukanmu. Aku ingin menangis menceritakan setiap masalahku. Namun, aku tak kuasa melakukan itu. Kenapa? Karena aku cukup malu menceritakan kehidupanku yang hancur bagaikan debu tanpa dirimu.
Ibu, seandainya kau tau kehidupanku tanpa dirimu. Mungkin kau akan menangis sambil memelukku. Selama ini, aku pergi menjauh demi Ibu. Namun aku juga tau, bahwa dirimu tak pernah rela melepaskan ku. Akan tetapi apalah daya, takdir begitu kejam kepada kita.
Namun akan kuingat selalu, bahwa tangan kasarmu lah yang telah membesarkan ku.
Peluk jauh untuk Ibu. Ibu, aku mencintaimu lebih dari hidupku, begitupula dengan dirimu. Namun aku tak sama sepertimu, yang kuat bagaikan air di lautan seribu.

Jakarta, 23 Desember 2023

UNGKAPAN CINTA UNTUK IBU
Oleh Tri Sunarti

Ibu..
Ku tulis di sini ungkapan rasa di lubuk hati terdalam.
Kau selalu nomor satu yang selalu bersemayam di sini.
Tak akan tergantikan dengan apapun.
Meski badai rintangan kan menghadang kau tetap di hati.
Ibu..
Terima kasih untuk keringat yang kau keluarkan.
Demi melahirkan anakmu ke dunia ini.
Terima kasih atas perjuanganmu menyambung nyawa.
Demi terlahirnya buah hati tercinta.
Ibu..
Meski kau sudah tak ada di dunia ini.
Namun do’aku akan terus menyertaimu.
Tunggu anakmu di sana bu.
Surga indah itulah tempatmu.

Cilacap, 26 Desember 2023

SASTRA CINTA (1)
Oleh Wiro Sableng Ora Sableng

Terbias cahaya bulan purnama
Ibu, engkau bagai bintang yang bercahaya
Sentuhan lembutmu menghapus lara
Cinta sejati, tiada banding nyata
Dalam pelukan hangat kasihmu
Ibu, kau tempatku bernaung
Doa-doa tulusmu terus bergaung
Menuntun langkah hidup yang berliku
Wajahmu penuh arti kehidupan
Ibu, guru pertama dalam pelajaran
Sabar dan kasihmu tiada tara
Harta berharga dalam dunia fana
Terima kasih, Ibu, di hatiku abadi
Puisi ini kutulis dari rasa hakiki
Meski kata-kata hanya berupa aksara
Ibu, kau keajaiban tak berbatas cakrawala

Malang, 22 Desember 2023

RINDU DALAM KETIADAAN (2)
Oleh Wiro Sableng Ora Sableng

Malam yang sepi, rindu memeluk hati
Ibu, engkau pesona dalam ingatan
Suaramu lembut, sentuhanmu suci
Rindu membawa langkah ke pelukan
Wajahmu tersenyum dalam kenangan
Ibu, kau matahari yang tak pernah enggan
Rindu ini bagai angin yang membisik diam
Seiring waktu berjalan, semakin dalam
Pada setiap doa yang terpinta
Ibu, rindu merajut benang kasat mata
Cinta tanpa batas, abadi dalam jiwa
Sepanjang waktu, rindu akan selalu ada
Meski takdir memisahkan kita
Ibu, rindu tetap memeluk hangat
Seakan engkau di sini, dekat dalam atma
Rindu ini segenap ruang dan waktu sepanjang masa

Malang, 22 Desember 2023

TERBELENGGU MASA (3)
Oleh Wiro Sableng Ora Sableng

Dalam pelukan waktu, Ibu berdiri megah
Sentuhan lembutnya menyapu perjalanan panjang
Matanya mengandung hikmah zaman
Bagaikan pelita yang menerangi malam
Dekapmu, hangat seperti mentari pagi
Menyelimuti dunia dengan kasih dan pengertian
Bicaranya lembut, seperti aliran sungai
Mengajariku tentang kehidupan dan perjalanan
Ibu, engkau pelangi di tengah hujan deras
Warna-warnimu mewarnai kehidupan ini
Dalam senyummu tersimpan kisah-kisah bahagia
Menyemai harap di setiap benih hati
Tanganmu bagai penenun kisah hidup
Menjalin benang cinta dan pengorbanan
Ibu, engkau dirgahayu dalam relung hati
Personifikasi cinta, dalam dirimu terukir abadi

Malang, 22 Desember 2023

MANTRA TULUS (4)
Oleh Wiro Sableng Ora Sableng

Di pangkuan waktu, bunga kehidupan berkembang
Ibu, engkau sumber cinta yang tak terhingga
Pandanganmu lembut seperti pelukan angin
Puisi tentangmu, sebuah nyanyian syukur
Di setiap langkah, jejakmu mengikuti
Ibu, pelita dalam malam yang gelap
Doamu bagai mantra penyembuh luka
Puisi ini tercipta dari sentuhan kasihmu
Wajahmu cermin kebijaksanaan dunia
Ibu, guru dalam pelajaran tak terucap
Senyumanmu membawa sinar kehidupan
Puisi tentangmu, kisah indah yang abadi
Dalam doa-doa yang bergumam lirih
Ibu, engkau melukiskan makna kasih sejati
Puisi ini mengalir dari mata air hati
Terima kasih, Ibu, puisi tentangmu takkan terhenti

Malang, 22 Desember 2023

KENISCAYAAN (5)
Oleh Wiro Sableng Ora Sableng

Ibu, engkau pelita dalam hati kegelapan
Lebih bersinar dari beribu bintang bersamaan
Pelukmu seakan menyatukan seluruh dunia
Mahadaya cinta, tiada batas dan terukur benda
Kasihmu bagaikan samudera yang tak berujung
Lebih dalam dari jurang dan ganas puting beliung
Doamu seolah-olah memiliki kekuatan yang ESA
Dari kebijaksanaan yang melampaui akal manusia
Setiap senyumanmu mencairkan gunung es hati
Lebih manis dari madu dan susu di alam nirwana
Kesabaranmu bagaikan waktu diterpa elegi pagi
Niscaya kesempurnaan, melebihi segala anugerah
Ibu, engkau puncak kemuliaan di puncak semesta
Lebih tinggi dari langit yang tak terjangkau
Puisi ini hiperbola tentangmu, Ibu tercinta
Kasihmu tak terhingga, melampaui sekedar kata-kata

Malang, 22 Desember 2023

SYUKUR (6)
Oleh Wiro Sableng Ora Sableng

Setiap doa dan japamantra, syukur yang terhampar
Ibu, engkau berikan kasih yang terpancar
Setiap langkahku dipandu oleh doamu
Puisi ini adalah rasa syukur untukmu, Ibu
Wajahmu penuh sinar ketenangan
Syukurku mengalir dalam setiap hela nafas
Pelukmu bagai tempat perlindungan
Puisi syukur ini terukir dalam kalbu tak terbatas
Setiap doa yang kau panjatkan
Bagai bunga-bunga syukur yang bermekaran
Ibu, dalam kebaikan hatimu tulus
Puisi ini adalah ungkapan syukur yang tak terucap
Di setiap senyummu terdapat keajaiban
Syukurku seperti sungai yang mengalir
Kau adalah anugerah, karunia yang sempurna
Puisi syukur ini, sebuah lagu terima kasih untukmu, Ibu tercinta

Malang, 22 Desember 2023

PENGORBANAN (7)
Oleh Wiro Sableng Ora Sableng

Malam merambat bergulir berganti teriknya siang
Ibu, pengorbananmu bagai sinar yang sangat terang
Setiap langkah yang kau lalui penuh beban dan kerikil tajam
Puisi ini menggambarkan pengorbananmu yang agung
Dalam pelukan hangat dan doa yang terucap
Ibu, pengorbananmu tak terhingga di hati ini
Pikiran, waktu dan tenagamu kau curahkan
Puisi ini adalah penghargaan untuk Ibu sebagai anugerah
Menyusuri jalan hidup yang terjal, penuh onak dan duri
Ibu, engkau tak kenal lelah dalam membimbing
Pengorbananmu membangun jembatan cinta
Puisi ini adalah pengakuan untuk perjuangan murni
Dalam senyummu terpatri kisah pengabdian
Ibu, setiap tetes air mata menjadi berharga
Pengorbananmu adalah lambang kasih sejati
Puisi ini lahir dari rasa hormat yang tak terhingga
Terima kasih, Ibu, untuk setiap langkahmu
Pengorbananmu membingkai kehidupan ini
Puisi ini hanyalah titik kecil dalam rasa terima kasih
Untuk pengorbananmu, Ibu, tak ternilai penuh makna

Malang, 22 Desember 2023

KEHANGATAN KASIH (8)
Oleh Wiro Sableng Ora Sableng

Saat berada di pangkuanmu, hangat seperti mentari
Ibu, kasihmu menyelimuti dunia hati
Setiap sentuhanmu adalah pemanis hidup
Puisi ini adalah simfoni tentang kasih hangatmu
Senyumanmu bagaikan sinar matahari pagi
Mengusir dingin dalam kehidupan yang gelap
Dalam dekapmu, hati ini merasakan ketenangan
Puisi tentangmu, kasih hangat tak tergantikan
Wajahmu memancarkan kelembutan laksana embun
Ibu, cintamu seperti api murni yang membara
Dalam kehangatanmu, aku menemukan rumah
Puisi ini adalah syukur untuk kasih hangatmu
Di setiap kata yang lemah lembut terucap
Kasih hangatmu menyirami seperti hujan lembut
Dalam kesejukan dunia, kau adalah api penyejuk
Puisi tentangmu, Ibu, adalah ombak kasih yang mengalir
Terima kasih, Ibu, untuk kasih hangat tanpa batas
Puisi ini hanyalah catatan kenangan masa lalu
Dalam lagu kasih hangat yang tak pernah pudar
Ibu, engkau matahari yang menyinari dalam kehidupan ini

Malang, 22 Desember 2023

KILAU CEMERLANG (9)
Oleh Wiro Sableng Ora Sableng

Gelap gulita malam yang sunyi
Ibu, engkau bintang yang bersinar penuh gemilang
Kecemerlanganmu bagai cahaya yang menari
Puisi ini tercipta untuk puja tentang keindahan
Wajahmu berseri seperti bulan yang bersinar
Ibu, keelokanmu merona di setiap senyuman
Dalam jejak hidup, kau melukis kisah cemerlang
Puisi ini adalah pujian untuk pesona yang abadi
Seakan lukisan indah dalam senja yang temaram
Kecemerlanganmu melukiskan kebijaksanaan
Di setiap langkahmu, terbersit tujuan penuh keagungan
Puisi ini lahir dari rasa kagum yang mendalam
Ibu, engkau permata yang tak ternilai
Kecemerlanganmu menghiasi langit kehidupan
Dalam puisi ini, kau diberkahi dengan kata yang suci
Sebagai pujian untukmu, Ibu, sang bintang yang tak terbantahkan

Malang, 22 Desember 2023

EMOTICON (10)
Oleh Wiro Sableng Ora Sableng

Irama kehidupan yang berdentang
Cinta sejati ibu menjadi nyanyian tersirat
Pencerminan kasih Tuhan yang tak terbatas
Dalam dunia ini, ibu, engkau karunia yang teramat suci
Dalam detik-detik yang mengalir pelan
Ibu, engkau seperti sinar yang tak pernah padam
Menyinari langkah-langkah dalam kegelapan
Cinta yang sejati, kasih Tuhan dalam wujud insan
Di setiap doa yang terucap lembut dari gumamanmu
Ibu, rindu kasih Tuhan memancar dalam senyumanmu
Cinta tak terbatas, tak tergantikan oleh sesuatu yang fana
Dalam kehidupan ini, engkau adalah tanda kasih-Nya yang nyata
Pada setiap pengorbanan yang engkau berikan
Terpancar kemuliaan kasih Tuhan dalam setiap langkahmu
Cinta sejati ibu, sebuah rahmat yang melimpah
Dunia ini terhiasi dengan warna cinta Tuhan yang nyata
Dalam kehidupan yang penuh ujian dan cobaan
Cinta sejati ibu bagai mercusuar yang terang
Menuntun kita ke arah kebenaran dan cahaya
Ibu, engkau pencerminan kasih Tuhan di dunia ini, selamanya

Malang, 22 Desember 2023

SANG PELINDUNG (!1)
Oleh Wiro Sableng Ora Sableng

Setiap alunan waktu, Ibu tercipta indah
Sebuah puisi sastra memayungi kasih
Dalam bisikan angin, cerita terbentang
Ibu, pelindung dengan sinar kasih
Bunga kata puitis mekar di pelukan
Tersusun dalam syair yang tak terucapkan
Ibu, kisah tercipta dalam goresan pena
Di dalam hatimu, dunia terhampar luas
Ibu, perempuan mulia, penuh kelembutan
Seperti hujan yang membasahi tanah
Ibu, puisi di halaman batin yang sunyi
Dalam larik kata, kehadiranmu melukis
Warna-warni emosi dalam bait puisi
Terlukis indah dalam perjalanan waktu
Ibu, penyair sejati dalam hidup ini
Kau adalah puisi abadi, tak terkatakan
Dalam sastra hati, terdapat kisah abadi
Ibu, peluklah puisi ini, nyanyian syukur
Sebab engkau, sang pelindung sejati
Menyulam rindu dalam detak kehidupan

Malang, 22 Desember 2023

PERJALANAN HIDUP (12)
Oleh Wiro Sableng Ora Sableng

Setapak waktu, jejak langkah syahdu
Ibu, pelaut hidup di makadam berliku
Setiap kerikil tajam adalah kisah baru
Perjalananmu, tinta dalam lembaran kalbu
Dari pagi buta hingga senja merona
Ibu, melangkah dengan tekad yang teguh
Perjuanganmu, seperti bait puisi terungkap
Dalam setiap doa, dalam setiap senyum
Mengais mimpi di padang gurun kesulitan
Ibu, engkau adalah pelayar tak kenal lelah
Perjalananmu, cerita petualangan tak terhingga
Dalam matamu, tergambar kerlip bintang
Dalam pelukmu, tersimpan rindu yang dalam
Ibu, gurun pasir menjadi taman berbunga
Perjalanan hidupmu, melodi yang abadi
Di setiap catatan, ada keajaiban kehidupan
Saat badai menerpa atau mentari bersinar
Ibu, perjalananmu menjadi pelajaran
Hikmah dan kebijaksanaan meresap
Sebuah kisah hidup, puisi yang menggugah
Terimakasih, Ibu, atas perjalanan penuh arti
Engkau adalah petualang hidup sejati
Dalam langkahmu, terpatri keabadian
Perjalanan hidupmu, menyentuh hati yang penuh syukur

Malang, 22 Desember 2023

CINTA SEJATI (13)
Oleh Wiro Sableng Ora Sableng

Di relung hati yang paling dalam, Ibu
Cinta sejati mengalir tak terhingga
Seperti mata air suci yang tak pernah kering
Ibu, engkau adalah keajaiban cinta abadi
Di pelukanmu, dunia menjadi hangat
Sentuhan kasihmu, menyembuhkan luka
Cinta sejatimu, tak mengenal batas
Ibu, engkau adalah purnama dalam malam gelap
Pada setiap senyummu, terpancar kebahagiaan
Dalam doa-doa suci, terukir keinginan terbaik
Cinta Ibu, seperti bait syair indah
Menari-nari dalam gemulai langkah kehidupan
Tak tergoyahkan oleh badai waktu
Cinta Ibu adalah benteng kekuatan
Seperti bintang yang bersinar tanpa reda
Ibu, cintamu adalah pelipur lara yang suci
Dalam sepitir nasehatmu, bersembunyi hikmah
Cinta sejati, dalam pengorbanan tanpa pamrih
Ibu, engkau adalah surga dalam dunia
Cinta yang tak terukur, tak tergantikan
Selamanya, dalam irama cinta sejati
Ibu, engkau adalah musim bunga yang abadi
Dalam hatimu, terdapat puisi indah
Cinta sejati, Ibu, tak akan pernah pudar

Malang, 22 Desember 2023

JEMBATAN KASIH
Oleh Wiro Sableng Ora Sableng

Jembatan kasih melintas menembus masa
Seiring waktu bergulir, tak terlekang batas usia.
Dia adalah sabda sunyi sebagai sang penjelajah
Penghubung hati lintas generasi berbagai warna
Wajahnya memancarkan kebijaksanaan tak terucap
Mengajar kita melalui, menyusuri jejak tak terlihat
Bagaikan bunga yang mekar bersemi di kebun harap
Ia, sang pelukis sejarah, di hati terukir dan terpahat
Di mata beliau, tersemat bintang-bintang kenangan
Seolah-olah menceritakan cerita rahasia alam semesta
Ibu, jembatan tak terhingga yang menyatukan
Dalam aliran kasih yang abadi, tanpa batas usia
Meski waktu memutar roda kehidupan
Jembatan kasih ibu tetap kukuh terhampar
Dia adalah simbol keabadian dalam hangat pelukan
Dari makna terdalam bahwa cinta tak kan pernah pudar

Malang, 24 Desember 2023

MAAF, IBU
Oleh Yusra Pandiangan

Ibu ….
Kaulah pelita penuntun dalam gulita
Kasihmu tiada tara
Cintamu besar juga tulus kepadaku
Ibu ….
Kulihat jalanmu mulai membungkuk
Sebab menopang segala beban di pundak
Mengapa tidak mengeluhkannya padaku?
Ibu ….
Sepanjang hari keringat menetes di dahimu
Sesekali air mata turut membasahi pipi
Lalu engkau berlomba-lomba dengan waktu
Ibu ….
Kuakui akulah beban terberatmu
Hingga saat ini belum mampu membahagiakanmu
Lalu mengapa tidak memarahiku?
Ibu ….
Engkau benar-benar malaikat tak bersayap
Sabarmu seluas samudra
Pengorbananmu sekuat pundakmu
Maafkanlah putrimu ini
Yang masih berdiri atas bantuanmu
Doaku kan selalu terpanjat untukmu
Semoga suatu saat nanti kita bahagia bersama

Sumatera Utara, 22 Desember 2023

SUARA DARI SEBUAH PANTI
Oleh Zainal Abidin

Kemana patut
Ucap ini kusampaikan
Rasa ini kuungkapkan
Kata itu tetap saja asing kurasakan
Dan sampai hari tak jua lekat terpatri
Kamu di mana
Kamu siapa
Masihkah hadir di bumi ini
Ataukah sudah jadi bidadari
Satu hurufpun tak kutemui
Sebagai bukti
Bahwa aku tak lahir dari batu karang
Tapi biarlah
Kucoba merangkai kata
Selamat hari ibu
Walau kutak pernah tahu
Siapa sejati dirimu
Biarlah kucoba rangkai kata ini
Bahwa Ibuku adalah bumi
Ibuku tanah pertiwi
Tempat aku berbakti
Semoga masih ada waktu bagi ibu
Tuk mencari aku

Kisaran, 22 Desember 2023

TERIMAKASIH, ANAKKU
Oleh Zainal Abidin

Terima kasih , anakku
Walau cuma setahun sekali
Masih ada aku di ruang ingatanmu
Walau sejak orok hingga hari ini
Kau selalu hadir dalam benakku
Meski dalam pikun
Aku selalu tahu kau adalah anakku
Terima kasih , anakku
Atas baktimu berbagi bahagia
Meski aku ada di Panti Wreda
Kau titipkan aku pada orang lain
Tuk membersihkan kotoranku
Terima kasih ,anakku
Aku cuma ingin kau tahu
Sejak orokmu
Tak cuma sekali
Pakaianku besimbah kotoran dan air senimu
Tapi aku tetap bahagia
Terima kasih ,anakku
Air seni dan kotoranku
Tak sempat menodai pakaianmu
Hingga tak harus keluar air mata dukaku
Sungguh mulia baktimu,anakku
Hibahkan gunung pahala
Pada para perawat Panti Wreda

Kisaran, 22 Desember 2023

AROMA SURGAWI DALAM SUAPAN
Oleh Zainal Abidin

Kau tanya mengapa
Karena engkau ibu suamiku,Mak
Lalu mengapa
Engkau juga ibuku, Mak
Kau tanya mengapa
Karena kuingin surga untuk suamiku,Mak
Lalu mengapa
Surga suamiku ada di dirimu ,Mak
Kau tanya mengapa
Aku juga ingin surga,Mak
Lalu mengapa
Karena suamiku adalah jalan surgaku , Mak
Suamimu dimana
Menyuapi ibuku,Mak
Lalu engkau menangis dan berdoa
Aku mencium wangi surgawi di dirimu, anakku

Kisaran, 22 Desember 2023.